Sekjen MPR: Aplikasi Teknologi Informasi Pendukung Kinerja
Sekjen MPR: Aplikasi Teknologi Informasi Pendukung Kinerja
Liputan6.com, Jakarta
Selepas mengikuti Rapat Koordinasi Teknis Sekjen MPR mengenai Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diselenggarakan di Ruang Samiti
III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, 7 September 2017, Sekjen MPR
Ma’ruf Cahyono mengatakan TIK merupakan instrument yang sangat berperan
dalam kehidupan.
Lebih lanjut dikatakan, penggunaan TIK sendiri merupakan kebijakan dari pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang good governance and clean government.
“Penerapan TIK merupakan kebijakan pemerintah sebagai instrument
untuk mendukung peningkatan kinerja,” ujarnya. Ditegaskan, sesuai dengan
perkembangan jaman maka TIK merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat.
“Perkembangan TIK saat ini sangat pesat,” ungkapnya. Untuk itu bila
secara administratif tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan TIK
maka, menurut Ma’ruf Cahyono, kita akan ketinggalan.
Akan ketinggalan sebab TIK merupakan instrument yang mengedepankan ketepatan dan kecepatan dalam pelayanan publik. “Semua proses TIK juga akan mengotomisasikan proses yang ada di Kesekjenan MPR,” paparnya.
Dikatakan TIK di Sekjen MPR sudah ada dan itu harus disesuaikan dengan lingkungan strategis. “TIK merupakan kebutuhan masyarakat, stakeholder yanhg dilayani, dan juga termasuk untuk kalangan internal sendiri,” paparnya. Dari waktu ke waktu, TIK yang ada telah dan akan dibangun termasuk sumber daya manusianya.
“Dalam bekerja instrument TIK adalah pendukungnya,” ujarnya. Penggunaan TIK diharapkan menjadi budaya yang melekat dan inheren dalam kinerjanya.
(*)
Lebih lanjut dikatakan, penggunaan TIK sendiri merupakan kebijakan dari pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang good governance and clean government.
Baca Juga
Akan ketinggalan sebab TIK merupakan instrument yang mengedepankan ketepatan dan kecepatan dalam pelayanan publik. “Semua proses TIK juga akan mengotomisasikan proses yang ada di Kesekjenan MPR,” paparnya.
Dikatakan TIK di Sekjen MPR sudah ada dan itu harus disesuaikan dengan lingkungan strategis. “TIK merupakan kebutuhan masyarakat, stakeholder yanhg dilayani, dan juga termasuk untuk kalangan internal sendiri,” paparnya. Dari waktu ke waktu, TIK yang ada telah dan akan dibangun termasuk sumber daya manusianya.
“Dalam bekerja instrument TIK adalah pendukungnya,” ujarnya. Penggunaan TIK diharapkan menjadi budaya yang melekat dan inheren dalam kinerjanya.
(*)
Komentar
Posting Komentar